17 Agu 2007

5 Blog Lingkungan Yang Kerap Saya Kunjungi

Ada banyak tukang blog (blogger) Indonesia yang membangun blog dengan tema utama lingkungan. Bukan hanya perkara jumlah, yang jika dilacak melalui technorati saja terdapat 80 blog tentang lingkungan. Belum lagi jika dilacak dengan fasilitas lain, misalkan saja Paman Google.



Perbedaan berikutnya juga pada pemilihan sub-isu, konsentrasi wilayah atau bio-region, gaya penulisan, bahkan sudut pandang. terlepas dari perbedaan-perbedaan itu, berikut 5 blog yang (cukup) kerap kunjungi, (cukup) kerap saya nantikan pemutakhiran (updating) isi atau content yang mereka sajikan.



  1. Bencana
    Sebelumnya blog ini bernama dan alamat; Blog Hidup Bersama Risiko Bencana: disasters are part of daily life, http://hidupbersamabencana.wordpress.com/. Segalanya tentang bencana di Indonesia. Pokoknya lengkap. Blog ini menjadi semacam perpustakaan saiber untuk isu bencana (dalam konteks ekologis) yang komplit.

  2. Timpakul
    Blog ini menempati posisi teratas dalam "234 Blog Lingkungan", sebuah penelitian pribadi Djuni Pristiyanto. Timpakul dikelola oleh komunitas penggiat lingkungan di tanah Borneo. Salah satunya Ade Fadli, yang pernah menjadi juru siar untuk isu hutan di organisasi lingkungan terbesar di Indonesia.

    Timpakul terhitung konsisten menyajikan informasi aktual seputar isu lingkungan hidup di Kalimantan Timur. Tapi yang menarik minat saya, adalah tag-nya: celoteh tak penting tentang pendidikan dan lingkungan hidup.

    Ditambah lagi, selalu pada pengakhiran artikel yang disajikan timpakul. Selalu saja berujung; tak penting...! Misalkan saja; tak penting politik listrik!, tak penting informasi! , tak penting tanaman konservasi!

    Yang belum ada justru... Tak penting timpakul! Hehehe...

  3. Dewagumay
    Nama blog ini sesuai dengan nama pemiliknya; Dewa Gumay. Ia seorang penggiat lingkungan kelahiran Palembang, Sumatera selatan. Blog ini dibangun Dewa ketika ia bertugas sebagai juru siar di Walhi Aceh. Karenanya, blog ini banyak menyajikan informasi seputar lingkungan hidup di ranah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

  4. Aku Ingin Hijau
    Ini blog menarik. Dodolipet, pemilik blog ini adalah pemerhati lingkungan yang selalu berusaha mempelajari hal-hal baru yang berhubungan dengan energi alternatif, cara menghemat energi dan lingkungan hidup. Saya suka blog ini karena berhasil mengemas isu lingkungan menjadi lebih ringan, enak dibaca (dan perlu -- niru slogan majalah Tempo :-) ).

  5. Antubanyu | enviroMONSTER
    Ya tentu saja blog saya sendiri lah. Paling tidak sehari sekali, saya kunjungi blog ini. Tentu saja ketika sedang ada fasilitas berinternet. Kalau sedang di kebun... ya, tidak! :-)

    Nah, meniru kebiasaan Ade Fadli... Tak penting Antubanyu!



Bagaimana dengan anda?

Subscribe in a reader




AddThis Social Bookmark Button


12 Agu 2007

Kalkulator Penghitung Kertas

Ingin tahu bagaimana menghitung dampak lingkungan dari selembar kertas?

Misalkan,


  • Berapa banyak jumlah kayu dihabiskan?
  • Berapa besar energi (listrik) dihamburkan?
  • Berapa banyak gas rumah kaca dipancarkan?
  • Berapa banyak limbah cair terbuang?
  • Berapa banyak limbah padat dihasilkan?


Environmental Defense, organisasi lingkungan hidup di Amerika Serikat, menyajikan kalkulatornya. Klik saja halaman ini.

Saya mencoba memasukkan angka 1 ton pada kategori kertas yang diproduksi dengan pemutih (bleached paper) yang unsur daur ulangnya nol persen (0%). Hasilnya terlihat pada tabel berikut:



  • Wood Use : 4 tons
  • Total energy: 43 million BTUS's
  • Greenhouse gases : 5,812 lbs CO equiv.
  • Wastewater : 21,470 gallons
  • Solid Waste : 2,359 pounds

Itu kalau satu ton? Bagaimana dengan satu helai? Mmm...

Cobalah menimbang berat satu helai kertas, atau paling mudah dengan menimbang satu rim kertas hvs cap paper one yang diproduksi oleh satu pabrik kertas nun di riau sana.

Nah, satu rim kertas itu kan 500 lembar. Yah... tinggal konversi saja.

Atau kalau tak mau repot, dan sekadar butuh referensi pakai saja satuan ton, pound, atau metric ton, sebagaimana yang sudah disediakan oleh mesin penghitung itu. :-D

 Subscribe in a reader




AddThis Social Bookmark Button

9 Agu 2007

Mobil Paling Hijau

Seberapa 'hijau' mobil anda?
Apakah sehijau mobil ini?



'Mobil hijau' yang diambil blog 'London Daily Photo' ini ditampilkan dalam sebuah perayaan 'Pesta Rakyat Desa' di London.


 Subscribe in a reader




AddThis Social Bookmark Button

6 Agu 2007

LOWONGAN: Officer Media relations dan Komunikasi

LOWONGAN: Officer Media relations dan Komunikasi

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI - Friends of the Earth Indonesia), sebuah forum ornop dan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia dengan 25 perwakilan di 25 propinsi dan lebih dari 430 organisasi anggota, sedang mencari seorang Officer Media relations dan Komunikasi.

Gambaran pekerjaan:

  • Pelamar perempuan/laki-laki, umur maupun suku apa pun memiliki kesempatan sama.
  • Durasi kerja: penuh waktu [5 hari/minggu dgn 8 jam/hari]
  • Kami menyediakan gaji dan asuransi kesehatan dan 12 hari cuti per tahun
  • Kerja dilakukan bersama Tim Pengelolaan Pengetahuan dan Informasi dengan target menghasilkan sebuah sistem Pengelolaan Media Relations dan Komunikasipartisipatif dan progresif yang fleksibel terhadap perkembangan teknologi informasi. Sistem ini ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan sebuah organisasi yang bergerak di isu sosial, lingkungan hidup dan hak asasi manusia.


Posisi ini merupakan kesempatan membangun keahlian menyusun strategi Media Relations dan Komunikasi bagi sebuah jaringan nasional yang dapat berkembang dan memberi kontribusi kepada gerakan sosial, lingkungan hidup dan HAM.

Kriteria Profesional:
PENTING DAN MENDASAR:
  • Berpengalaman dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dan mengelola media relations dan komunikasi.
  • Mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi strategi media relations dan komunikasi terhadap publik dan jaringan baik ditingkat nasional dan internasional.
  • Mampu menganalisis media (berita), monitoring berita; mampu untuk mengkoordinir & mengorganize Press Release, Press Conference, Talkshow, Interview.
  • Mampu memberi input strategi media relations dan komunikasi.
  • Mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi upaya peningkatan kapasitas pengelolaan media relations dan komunikasi.
  • Mampu bekerja dalam tim dengan semangat solidaritas, keadilan, dan kreatifitas.
  • Berkomitmen kepada gerakan sosial yang berbasis masyarakat dan sejalan dengan nilai-nilai WALHI
  • Mampu bekerja berdasarkan tenggat waktu, independen, mempunyai motivasi yang tinggi dan jelas serta mampu bekerja dalam tekanan.
  • Mampu untuk aktif berkomunikasi secara informal dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.


HARAPAN:
  • Lulusan S1 jurusan Komunikasi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
  • Nyaman bekerja dalam tim dan lingkungan kerja yang non-formal.
  • Siap melakukan perjalanan untuk mendukung kerja jaringan WALHI
  • Secara pribadi sejalan dengan tujuan-tujuan WALHI, yaitu transformasi sosial, kedaulatan rakyat, dan keberlanjutan kehidupan.


Jika anda berminat, layangkan surat lamaran ke torry@walhi.or.id

Surat lamaran singkat menyebutkan:
  • Kualifikasi sesuai dengan daftar kriteria di atas,
  • Informasi kontak dari 2 orang perekomendasi yang dapat dihubungi via telepon
  • Riwayat Hidup Curriculum Vitae (CV)


Penutupan lamaran:
31 Agustus 2007.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Torry Kuswardono
Pengkampanye Tambang dan Energi
Email: torry@walhi.or.id
Telepon kantor: +62-(0)21-791 93 363
Fax: +62-(0)21-794 1673

 Subscribe in a reader

2 Agu 2007

Berburuk-sangka itu Wajib

Semenjak kecil saya (dan barangkal juga anda) selalu diwanti-wanti untuk berbaik sangka pada gagasan atau niat orang lain. Berburuk-sangka atau dalam terminologi religi yang saya anut disebut su'udzon, bisa membuahkan dosa.

Suatu kali saya berkesempatan ikut sebuah lokakarya bertema lingkungan hidup yang diselenggarakan sebuah organisasi lingkungan tingkat dunia. Hadir dalam lokakarya itu beragam orang muda dengan ragam latar-belakang pula. Dalam kesempatan itu saya sempat berkenalan dengan satu orang muda yang bekerja pada Bank Dunia.

Kenalan saya ini bersemangat betul menyerukan dukungannya terhadap pencabutan subsidi BBM. Selain perkara penghematan APBN, alasan lainnya demi penyelamatan lingkungan. Logikanya sederhana. Jika BBM mahal, orang tidak bisa membeli banyak, tingkat pemakaian berkurang, dan artinya pencemaran yang dihasilkan pembakaran BBM akan berkurang.
Sudah barang tentu kenalan saya itu membawa pesan, ide-ide, dari lembaga tempat ia bekerja. Bank Dunia yang sering dicap mega-rentenir itu memang paling getol memengaruhi pemerintah RI agar menetapkan harga BBM sesuai dengan harga di pasaran internasional.

Sedari awal saya tidak dapat berbaik sangka pada ide-ide semacam ini. Alasan-alasannya ada pada tulisan saya yang lain. Apa lacur, gagasan ini kepalang diterima oleh pemerintah Republik Indonesia. Beberapa hari setelah harga BBM naik setinggi harga di pasaran dunia, bermunculan pom bensin milik perusahaan-perusahaan asing di Indonesia. Sebut saja misalnya, SHELL.

Ternyata, orang-orang yang keracunan ide Bank Dunia mengantarkan Indonesia pada satu kondisi baru. Kondisi yang pas sebagai pasar. Seruan menaikkan harga BBM dengan topeng penyelamatan lingkungan hidup atau pun penyelamatan kondisi moneter Indonesia ketahuan belangnya. Semata-mata hanya mencari celah bagi perusahaan asing mencari keuntungan.

Apa lacur nasi telah menjadi bubur gosong. Tak dapat dimakan sama sekali. Sementara itu, orang-orang yang keracunan ide rentenir kelas dunia, tak dapat diminta pertanggungjawabannya.

Saat ini beberapa pihak menyerukan penggunaan biofuel, bahan bakar nabati. Indonesia yang luar biasa kaya dengan sumber energi, bai yang habis pakai maupun terbarukan (renewable), juga latah ikut-ikutan. Bagi investor perkebunan dengan berupa bahan baku bio-fuel, misalnya kelapa sawit, didukung habis-habisan.

Melalui kampanye di beragam media, mulai dari elektronik hingga cetak, rakyat Indonesia terus-menerus didorong untuk berbaik-sangka terhadap program biofuel ini. Ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pun makin marak. Sedikitnya 15 juta ton CPO asal Indonesia dikapalkan ke Eropa. Pada saat yang sama, di Indonesia sendiri terjadi kelangkaan minyak sayur. Ribuan mungkin jutaan rakyat Indonesia antri untuk mendapatkan minyak sayur agar bisa menyajikan tempe goreng di meja makan keluarga mereka.

Di Eropa, sebagian CPO asal Indonesia dan negara penghasil CPO lainnya, memang diproses menjadi biofuel bagi kendaraan di tanah sana agar lebih ramah lingkungan. Di bawah bayang-bayang isu perubahan iklim, Parlemen Uni Eropa menargetkan penggunaan biofuel sebagai bahan bakar kendaraan bermotor meningkat sebanyak 10 persen pada tahun 2020. Amerika Serikat yang hingga saat ini mati-matian ogah menandatangani Protokol Kyoto, mengaku akan menyelamatkan lingkungan dengan menggunakan lebih dari 35 milyar galon biofuel per tahun untuk mengurangi emisi karbon.

Aha, ini peluang pasar bagi para penghasil CPO di Indonesia. Namun di Indonesia, program biofuel yang membangkitkan semangat perluasan perkebunan sawit ataupun agrofuel lainnya justru memperparah kondisi lingkungan hidup dan meningkatkan konflik agraria. Sebagaimana dalam catatan Sekretaris Jenderal FSPI, Henry Saragih dalam tulisannya di Jakarta Post, dalam tahun 2006 saja ekspansi perkebunan sawit telah meletupkan 350 konflik agraria.

Masihkah kita bisa berbaik sangka terhadap gagasan-gagasan yang dibawa oleh orang-orang yang keracunan ide-ide penyelamatan lingkungan hidup yang disokong oleh lembaga-lembaga rentenir internasional yang bersatu-padu dengan perusahaan lintas dunia? Saya kira, dalam konteks lingkungan hidup, berburuk sangka itu lebih dari sekadar perlu. Justru, wajib.

[Syam Asinar Radjam, Lebul 2 Agustus 2007]


 Subscribe in a reader

 


ss_blog_claim=9a463614248158a1348a362306f08815 ss_blog_claim=9a463614248158a1348a362306f08815