Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan yang amat mengejutkan. Dilansir dari Kantor Berita Reuters, 27 Juli 2007 lalu, WHO menyatakan dalam satu tahun 4 juta balita tewas akibat pencemaran lingkungan.
Laporan yang dikeluarkan di Jenewa (Swiss) menyebutkan bahwa 30% dari angka penyakit dan kematian pada bayi dipicu oleh faktor lingkungan hidup. Di antaranya pencemaran udara dan air, serta keracunan zat kimia.
Keracunan, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, dan malaria yang disebarkan oleh nyamuk yang berkembang di air kotor menjadi penyebab kematian paling banyak.
this picture taken from: http://waxidermy.com/2006/06/01/walt-rockman-pollution/
"Data tersebut didapat dari hasil penelitian institusi yang kami akui," Ujar staff ahli WHO, Jenny Pronczuk kepada pers.
Laporan yang disusun oleh orang 24 ilmuwan WHO ini juga menyebutkan bahwa zat-zat kimia menimbulkan efek yang berbeda bagi pertumbuhan masing-masing anak.
Efeknya akan berbeda pula dengan anak yang terpapar sat kimia beracun selagi ia masih dalam kandungan. Zat pencemar yang terhirup ibunya, akan merasuk ke tulang si janin, dan baru akan ketahuan dampaknya setelah ia memasuki masa pertumbuhan.
Angka kematian dan jumlah penderita penyakit yang disebabkan kerusakan lingkungan hidup paling banyak ditemukan di Afrika. Asia Tenggara menyusul di tempat kedua.
31 Jul 2007
4 Juta Balita Tewas Akibat Pencemaran Lingkungan
oleh Syam at 10.00
rubrik omonkosonk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar